Rabu, 18 Juli 2007

TOL CIKUNIR-HANKAM BEROPERASI PADA BULAN DEPAN

Pembangunan ruas tol lingkar kota Jakarta atau Jakarta Outer Ring Road (JORR) ruas E1 seksi IV, Cikunir-Hankam direncanakan selesai pada bulan depan. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Djoko Kirmanto meminta kepada PT Jasa Marga selaku pengelola ruas tersebut, agar Cikunir-Hankam sudah bisa dipakai secara fisik sebelum 17 Agustus mendatang.
”Kalau berdasar janjinya Pak Saut (pimpinan proyek pembangunan JORR ruas E1 seksi IV) pembangunan selesai akhir Juli, sehingga secara fisik bisa digunakan pada Agustus,” ungkap Djoko Kirmanto usai meninjau langsung ke lapangan pembangunan ruas tol tersebut di Jakarta, Senin siang (16/7).
Dalam peninjauan lapangan tersebut, Menteri PU turut didampingi antara lain Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Hisnu Pawenang, Direktur Utama PT Jasa Marga Frans Sunito, Pimpinan Proyek pembangunan JORR ruas E1 seksi IV Saut Situmorang, dan Kepala Pusat Komunikasi Publik Departemen PU Amwazi Idrus.
Lebih lanjut Djoko Kirmanto menjelaskan, penetapan tarif akan segera dilakukan tidak lama setelah pembukaan resmi ruas tol tersebut. Saat ini BPJT tengah menghitung penetapan tarifnya.
Hisnu Pawenang mengungkapkan, kemungkinan tarif Cikunir-Hankam akan sama dengan tarif ruas JORR lainnya yang sebesar Rp 420 per Km. Namun, Dirut PT Jasa Marga meminta agar untuk ruas tersebut memakai pola operasi terbuka atau sekali bayar. Djoko Kirmanto meminta kepada Kepala BPJT agar segera membentuk tim evaluasi jalan tol untuk ruas E1 seksi IV sebelum dibuka secara komersil.
”BPJT harus sudah siap-siap sekarang timnya dibentuk, tidak perlu nunggu barangnya jadi terlebih dahulu,” pinta Menteri PU.
Berdasarkan tinjauan di lapangan, pembangunan ruas sepanjang 4 Km tersebut telah hampir selesai seluruhnya, bahkan telah dapat digunakan masyarakat sekitar sebagai jalan alternatif. Pembangunan yang tengah dilakukan hanya berupa pembetonan badan jalan pada beberapa jembatan yang telah dibangun.
Pembangunan tol yang menghubungkan ruas Cikampek-Jatiasih , Bambu Apus, Hankam, Jagorawi hingga ke Pondok Indah, Pondok Pinang, Binataro, Bumi Serpong tersebut terhambat 2,5 tahun akibat permasalahan pembebasan lahan. Frans Sunito memperkirakan kerugian yang diderita PT Jasa Marga akibat molornya pengoperasian ruas tersebut mencapai Rp 4 miliar setiap bulannya.
”Setiap bulannya akibat belum tembusnya JORR, Jasa Marga kehilangan potensi penghasilan mencapai Rp 4 miliar. Namun, angka tersebut bukan hasil dari bagian itu saja (ruas E1 seksi IV-red), semestinya jiika Cikunir-Hankam telah dibuka dari dulu, volume kendaraan yang melintas dari Cikunir hingga Ulujami akan lebih banyak dari sekarang,” ucap Frans Sunito.
Dengan dibukanya ruas tersebut, diharapkan beban lalu lintas kendaraan di interchange Cawang dapat direduksi. Lalu lintas dari tol Jagorawi menuju Cikampek maupun arah sebaliknya, yang selalu terhambat kemacetan di daerah Universitas Kristen Indonesia (UKI) tidak akan terjadi lagi.(rnd)
Di Posting dari : www.pu.go.id

Tidak ada komentar: