Minggu, 13 Januari 2008

Komunitas di Masjid Ar - Rahman

Komunitas karyawan yang melakukan kegiatan rutin kultum setiap shalat Dhzuhur di masjid Ar – Rahman menarik perhatian karyawan di kantor pusat. Kegiatan yang belum pernah dilakukan selama ini tentunya layak untuk kita cermati dan ikuti bersama karena banyak manfaat yang kita peroleh. Diantaranya siapa pun diberi hak untuk menjadi pembicara.

Adanya keragaman dari latar belakang pendidikan dan unit kerja pembicara kultum ini, akan membuka cakrawala berpikir kita tentang kecerdasan emosi dan spiritual dalam kehidupan sehari-hari mau pun dalam pengelolaan korporasi.
Kegiatan komunitas ini diawali sebelum Ramadhan 2007 dengan di motori oleh Adityawarman SH dan rekan-rekan ternyata telah terbukti mejadi suatu budaya baru di kantor Pusat. Maksud dan tujuan dari komunitas ini untuk menciptakan nilai (value creation) bagi sumber daya manusia yang handal. Kebebasan mengungkapkan pendapat dan pemahaman dari masing – masing peserta komunitas ini tentang eksistensi dari keimanan merupakan suatu keunikan tersendiri yang jarang kita dapatkan dalam komunitas lainnya.

Pentingnya Kecerdasan Emosi dan Spiritual
Penerapan berbagai sistem manajemen yang canggih jika tidak dibarengi oleh kecerdasan emosional dan spiritiual yang mumpuni seperti penerapan ISO, Malcom maupun sistem manajemen GCG tidak selamanya mampu membawa korporasi ke tingkat peradaban yang tinggi ,

Kehancuran World Com dan Enron yang dilansir oleh berbagai situs di Internet adalah bukti bahwa konsep – konsep manajemen modern yang dibanggakan di Negara maju tidak lagi mampu menjangkau kejujuran yang hakiki. Kini yang diidam-idamkan adalah sebuah keadaan yang berkelanjutan (Sustainable), tahan goncang walau dalam kondisi seberat apa pun karena berdiri kokoh di atas bangunan tata nilai (Value) yang teguh. Komunitas di masjid Ar – Rahman ini berupaya membangun nilai-nilai transparansi dan kejujuran dalam mengungkapkan pendapatnya berdasarkan Iman dan Taqwa. Dengan harapan akan lahir sebuah keadaan transparansi sejati dalam jiwa setiap karyawan sehingga menghasilkan Sumber Daya Manusia yang dapat diandalkan dalam pengelolaan perusahaan. Inilah sesungguhnya tren bahwa SDM di Jasa Marga akan terus mengarah dan mencari nilai – nilai spiritualnya. Namun apakah kita telah menemukan sumber Value yang kita idam-idamkan ? Selama ini kita sadari barulah mengerjakan sesuatu yang “outside in” dari luar ke dalam dengan berbagai peraturan yang rumit, bukan karena kesadaran diri dari dalam ke luar “Inside Out”.
“….Bawalah bekal, tetapi sebaik-baik bekal ialah taqwa.
Bertaqwalah kepada – Ku, hai orang yang menggunakan pikiran”
QS Al Baqarah (Sapi Betina) 2:197
Contoh lainnya dapat kita amati dari budaya kerja masyarakat di Negara Jepang, dimana pola berpikir mereka yang sudah di setting secara otomatis dalam rutinitas kerja sehari-hari, tanpa diimbangi kecerdasan spiritual, hanya menghasilkan kekayaan materi dan kehidupan spiritual yang hampa.

Tentunya kita sebagai mahluk ciptaan Tuhan yang ditugaskan sebagai khalifah di muka bumi ini tidak ingin hanya mengambil dari apa yang disediakan Tuhan di muka bumi ini, esensi dari kebahagian dalam hidup ini hanya kita dapatkan jika kita dapat memberi sesuatu yang sangat berarti dan tulus dari hati kita kepada sesama mahluk Tuhan.

Menurut konsep islam manusia diciptakan sebagai mahluk sosial dan spiritual, sehingga ia harus hidup secara komunal/ berkelompok bukan mahluk soliter yang hidup menyendiri.
“Ia-lah yang menjadikan kamu khalifah di atas bumi. Maka barang siapa yang ingkar, keingkarannya membalik kepada dirnya sendiri. Dan kekafiran mereka hanya menambah kebencian Tuhannya kepada orang yang kafir. Kekafiran mereka hanya menambah kerugian (mereka sendiri). QS Faatir (pencipta) 35:39

Demikianlah tujuan dari komunitas masjid Ar-Rachman tersebut, yaitu mengembalikan kepada konsep kehidupan Islami yang sejalan dengan kehidupan kekinian yaitu mencari kehidupan yang sejati sebagai mahluk ciptaan Tuhan.

Kita sebagai khalifah di muka bumi ini pada umumnya selalu mencari jati diri masing-masing, sesuai dengan tugas yang diberikan oleh Tuhan, karena Tuhan menciptakan langit dan bumi serta seluruh isinya tidak dengan sia-sia.

1 komentar:

Anonim mengatakan...

Hello. This post is likeable, and your blog is very interesting, congratulations :-). I will add in my blogroll =). If possible gives a last there on my blog, it is about the GPS, I hope you enjoy. The address is http://gps-brasil.blogspot.com. A hug.