Selasa, 17 Juli 2007

Siklus Ekonomi & Siklus Industri

Penulis : Bahar Passa
Di Posting dari : www.ihedge.wordpress.com

Hidup ini seperti putaran roda. Kadang di atas. Kadang di bawah.
Itu bukan hanya pernyataan klise, tapi merupakan hal yang kita amati di bidang ekonomi. Topik ini saya angkat setelah sempat berbincang-bincang sejenak dengan salah satu pendiri YesBank yang berbasis di Mumbai, India. Dia mengamati bahwa akhir-akhir ini terjadi pemendekan putaran siklus suku bunga bank. (Saat ini Indonesia bisa dikatakan sedang dalam siklus penurunan suku bunga.) Buat seorang banker seperti dia, siklus suku bunga sangat penting dalam kaitannya dengan pengaturan assets dan liabilities. Saya tanyakan apakah dia berpikir bahwa percepatan siklus itu hanya sesaat atau ada faktor fundamental yang membuatnya untuk akan tetap bertahan. Menurutnya, percepatan siklus suku bunga ini disebabkan oleh faktor fundamental akibat globalisasi perekonomian dunia. Shocks yang terjadi di suatu ekonomi besar lebih mungkin untuk terasa di negara-negara lainnya.
Apa hubungannya siklus suku bunga dengan siklus ekonomi? Bank sentral, menggunakan tingkat suku bunga sebagai salah satu alat untuk menjaga kestablian harga barang-barang di suatu negara. Biasanya (walaupun tidak selalu), kalau perekonomian sedang lesu dan harga barang-barang jatuh, bank sentral akan menurunkan suku bunga, demikian juga sebaliknya. (Terkadang, bisa juga perekonomian lesu dan harga barang-barang naik dan bank sentral belum tentu tahu harus berbuat apa.)
Kembali ke masalah mendasar, apa itu siklus ekonomi? Bahasa simpelnya, siklus ekonomi adalah putaran kegiatan perekonomian. Kadang kegiatan ekonomi lesu - banyak pengangguran. Kadang kegiatan ekonomi bergairah - pengangguran kecil - produktivitas naik. Lalu, apa itu siklus industri? Putaran kegiatan di suatu indusri. Kadang kegiatannya lesu - supply melebihi demand - harga produk-produk industri itu jatuh - PHK banyak - margin usaha kecil. Kadang kegiatannya bergairah - demand melebihi supply - harga produk-produk industri itu naik - pekerja-pekerja ahli dibajak.
Apa yang menyebabkan terjadinya siklus tersebut? Ada yang bilang karena pelaku industri sering membuat kesalahan proyeksi demand, sehingga kadang-kadang membanjiri pasar, kadang-kadang kekurangan pasokan. Ada yang bilang karena kesalahan pemerintah karena mengeluarkan kebijakan yang jelek. Ada yang bilang karena tindakan bank sentral dengan mengatur pasokan uang di masyarakat. Betulkah seperti itu?
Menurut saya, siklus terjadi karena cepatnya perubahan supply dan demand di suatu industri. Cepatnya perubahan demand mungkin disebabkan oleh faktor-faktor yang sulit diprediksi seperti bencana alam, perubahan cuaca, dsb. Cepatnya perubahan supply lebih menarik untuk dianalisa. Motivasi utama yang mendorong pelaku industri untuk dengan cepat mengubah supply adalah kompetisi dalam rangka mencapai keinginan untuk menjadi pemimpin di industrinya (market leader). Pelaku industri tidaklah bodoh (sering melakukan kesalahan dalam proyeksi demand) dalam menentukan supply. Mengapa mereka ingin menjadi leader? Karena menjadi leader menghasilkan premium tersendiri terhadap produk yang dijualnya. Sewaktu membeli HP, kenapa Anda membeli Nokia? Karena kebanyakan orang membeli nokia? Atau karena Anda telah membandingkan fitur-fitur Nokia dengan HP yang lainnya dan membandingkan harganya dengan HP yang lainnya? Yup, kebanyakan orang ingin membeli produk dari market leader.
Kenapa kompetisi untuk menjadi leader membuat perubahan supply produk menjadi cepat? Karena bila suatu perusahaan percaya bahwa produk barunya itu superior (entah karena teknologi baru, fitur baru, design baru, dll), maka ia akan melepas barang sebanyak-banyaknya untuk mematikan lawan usahanya. Ketika banyak dari mereka melakukan hal itu, tak khayal akhirnya hanya segelintir perusahaan yang akan sukses sementara supply melimpah dan harga-harga jatuh. Itulah saatnya industri secara keseluruhan (kecuali yang menang) lesu. Perusahaan yang kalah tutup, diambil alih, atau mengurangi biaya produksi dengan PHK dsb. Itulah masa konsolidasi. Lalu muncullah pemain-pemain baru dengan ide-ide atau teknologi baru dan berlomba-lomba untuk menjadi leader yang baru. Demikian proses berulang dan terjadilah siklus industri.
Siklus berbagai industri kadang-kadang terjadi bersamaan dan berkaitan dan membentuk siklus ekonomi secara keseluruhan.
Kalau hipotesa di atas benar, maka industri yang sulit untuk dimasuki (high entry barrier) tidak akan mengalami siklus yang berarti. Industri yang mudah dimasuki akan mengalami siklus yang serius dan lebih sering.
Pernyataan di atas membawa kita kepada pertanyaan: Apa yang membuat suatu industri sulit dimasuki pemain baru? Modal-kah? Teknologi-kah? Atau yang lain?
Apa relevansi dari mengetahui siklus industri? Itu akan membantu kita untuk memahami rotasi sektor di pasar saham.

Tidak ada komentar: